Penjelasan penting serba-serbi lailatul qadar
Mohon dijelaskan tentang lailatul qadar: ciri-cirinya, keutamaanya, cara mendapatkannya, dan kapan terjadinya.
Jawaban:
Pengertian lailatul qadar
Istilah “lailatul qadar” terdiri dari dua kata: “lailah” (Arab: ليلة) yang artinya ‘malam’; “qadr” (Arab: قدر) yang artinya ‘kemuliaan’. Gabungan dua kata ini berarti “malam kemuliaan”. Karena itu, kita tidak menyebut “malam lailatul qadar” karena berarti ada kata “malam” yang berulang; “malam lailatul qadar” = “malam-malam qadar.” Dengan demikian, istilah yang lebih tepat adalah “lailatul qadar” atau “malam qadar”.
Keutamaan lailatul qadar
“Lailatul qadar” lebih baik daripada seribu bulan, yang setara dengan 83 tahun dan 4 bulan.
Allah berfirman,
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Tahukah kamu apa itu lailatul qadar? Lailatul qadar lebih baik daripada seribu bulan.” (Q.s. Al-Qadar:2–3)
Pada malam itu, diputuskan segala perkara yang ditetapkan, dan ditentukan pula takdir rezeki, ajal, dan segala sesuatu yang akan terjadi di tahun tersebut.
Allah berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ. فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ. أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ. رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Sesungguhnya, Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu, diputuskan segala urusan yang telah ditetapkan. Keputusan dari Kami. Sesungguhnya, Kami yang mengutus (para rasul). Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya, Dia adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.s. Ad-Dukhan:3–6)
Menghidupkan lailatul qadar merupakan penyebab diampuninya dosa
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang beribadah pada lailatul qadar karena dasar iman dan mengharap pahala maka diampuni dosanya yang telah berlalu.” (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)
Kapan lailatul qadar datang?
Tidak ada satu pun yang tahu waktu terjadinya lailatul qadar karena ini adalah rahasia Allah. Hanya saja, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan saran agar mencari lailatul qadar di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadan karena lailatul qadar berpeluang untuk terjadi pada malam-malam tersebut.
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menghidupkan sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Beliau bersabda, “Carilah malam qadar di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.” (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)
Barang siapa yang tidak mampu beribadah di awal sepuluh malam terakhir, hendaknya tidak ketinggalan untuk beribadah di tujuh malam terakhir. Dari Ibnu Umar; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang lailatul qadar, “Carilah di sepuluh malam terakhir. Jika ada yang tidak mampu maka jangan sampai ketinggalan ibadah di tujuh malam terakhir.” (H.r. Muslim)
Bagaimana caranya agar mendapatkan lailatul qadar?
Di antara hikmah Allah, Dia menyembunyikan malam qadar, agar hamba-Nya mencarinya setiap malam. Oleh karena itu, selayaknya seorang muslim menghidupkan malam-malam terakhir dengan berbagai macam ibadah untuk mendapatkan lailatul qadar, di antaranya:
1. I’tikaf
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa i’tikaf pada malam terakhir bulan Ramadan sampai Allah mewafatkan beliau. (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menghidupkan malam dengan ibadah dan membangunkan keluarga untuk beribadah
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha; bahwa ketika masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membangunkan keluarganya, menghidupkan malam-malamnya, dan mengencangkan sarungnya. (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Mandi, berhias, dan memakai minyak pada waktu antara magrib sampai isya
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa ketika bulan Ramadan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang tidur dan bangun beribadah. Akan tetapi, ketika masuk 10 hari terakhir, beliau mengencangkan sarungnya, menjauhi istri-istrinya, dan mandi pada waktu antara maghrib sampai isya. Ibnu Jarir mengatakan, “Dahulu, para sahabat menganjurkan untuk mandi setiap malam pada sepuluh malam terakhir.”
Tanda-tanda lailatul qadar
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang lailatul qadar, “Dia adalah malam yang indah, sejuk, tidak panas, tidak dingin, di pagi harinya matahari terbit dengan cahaya merah yang tidak terang.” (H.r. Ibnu Khuzaimah; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Apa yang diucapkan ketika menjumpai lailatul qadar?
Ketika kita merasa bahwa di malam tertentu memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan dalam hadis Ibnu Abbas di atas, maka disyariatkan bagi kita agar memperbanyak membaca doa. Terutama bacaan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada istri beliau Aisyah radhiallahu ‘anha, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, “Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam yang itu merupakan lailatul qadar, apa yang aku ucapkan?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ucapkanlah,
اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf maka maafkanlah diriku.”” (Hadis sahih; diriwayatkan oleh At-Turmudzi dan Ibnu Majah)
Apa tanda telah mendapatkan lailatul qadar?
Banyak orang beranggapan bahwa orang yang mendapatkan lailatul qadar akan mengalami kasyaf di malam tersebut. “Kasyaf” sendiri artinya ‘terbukanya tabir gaib’, seperti: bisa melihat langit terbelah, malaikat datang, melihat cahaya di langit, atau tulisan lafal “Allah”, dan sebagainya. Semua anggapan ini adalah anggapan yang tidak berdasar.
Syarat bisa mendapatkan lailatul qadar bukanlah harus mengalami hal-hal di atas. Setiap muslim yang melakukan amal apa pun di malam itu, dihitung dari mulai magrib sampai subuh, maka amalnya akan dinilai lebih baik daripada seribu bulan. Allah berfirman,
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Tahukah kamu apa itu lailatul qadar? Lailatul qadar lebih baik daripada seribu bulan.” (Q.s. Al-Qadar:2–3)
Di akhir surat Al-Qadar, Allah berfirman,
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Ini adalah malam yang penuh keselamatan, sampai terbit fajar.” (Q.s. Al-Qadar:5)
Allahu a’lam.
Disusun oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Demikianlah penjelasan serba-serbi malam lailatul qadar, mulai dari pengertian lailatul qadar dan amalan-amalan pada malam lailatul qadar. Semoga bermanfaat!
🔍 Ucapan Idul Fitri Sunnah, Doa Towaf, Bacaan Kirim Al Fatihah, Syarat Sah Shalat Ied, Model Cincin Pria Terbaru 2016, Tiang Agama